ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kurikulum Sekolah

“Mendidik Abdullah, Menumbuhkan Khalifah, Menjadi Rahmat bagi Semesta.” 

Di Sekolah Alam Bangka Belitung, kami meyakini bahwa setiap anak adalah amanah dan memiliki potensi unik yang perlu ditumbuhkan secara seimbang. Oleh karena itu, kurikulum kami tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga menekankan pembentukan akhlak, kepemimpinan, dan keterampilan hidup agar anak siap menjadi pribadi yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, dan semesta.

Core Values – Tujuan Pendidikan

Kurikulum di Sekolah Alam Bangka Belitung berlandaskan pada  nilai inti (Core Values)  untuk membentuk peserta didik sebagai:

Abdullah

hamba Allah yang taat, beribadah dengan ikhlas, dan menjadikan iman sebagai fondasi hidup.

Khalifah

pemimpin yang mampu mengelola, menjaga, dan memberi kemaslahatan bagi bumi.

Rahmatan lil 'alamin

pribadi yang menghadirkan manfaat, kebaikan, dan kasih sayang bagi sesama dan seluruh makhluk Allah.

Pilar Pendidikan

Kurikulum kami dibangun di atas  4 pilar pendidikan  utama:

Akhlak

Membentuk karakter yang mulia sebagai fondasi utama kehidupan.

Logika Berpikir Ilmiah

menumbuhkan daya nalar, rasa ingin tahu, dan kemampuan berpikir kritis.

Leadership

melatih kepemimpinan sejak dini agar anak mampu mengambil peran dan tanggung jawab.

Entrepreneurship

menanamkan jiwa wirausaha dan kemandirian untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata.


Belajar Bersama Alam

Metode dasar pembelajaran kami adalah Belajar Bersama Alam, di mana alam dijadikan laboratorium utama. Anak-anak diajak untuk:

Observasi (Pengamatan)

Melakukan pengamatan terhadap suatu kejadian, fenomena, atau masalah yang menarik untuk diteliti.

Merumuskan Masalah

Menyusun pertanyaan penelitian berdasarkan hasil pengamatan.

Membuat Hipotesis

Menyusun dugaan sementara yang bisa diuji kebenarannya.

Melakukan Eksperimen (Percobaan)

Melakukan uji coba untuk membuktikan hipotesis dengan cara yang sistematis dan terukur.

Mengumpulkan dan Menganalisis Data

Mencatat hasil percobaan, mengukur, membandingkan, dan mencari pola atau hubungan antara data yang diperoleh.

Menyimpulkan

Menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan hasil percobaan.

Publikasi atau Komunikasi Hasil

Menyampaikan hasil penelitian kepada orang lain, misalnya dalam bentuk laporan, presentasi, atau pameran ilmiah.

Metode Pembelajaran

Untuk memperkaya pengalaman belajar, kami menggunakan metode:

Project Based Learning

belajar melalui proyek nyata.

Learning by Maestro

belajar dari ahli di bidangnya.

Learning by Experience

pengalaman langsung sebagai guru terbaik.

Learning by Experiment

mengasah rasa ingin tahu melalui percobaan.

Learning by Hands On

praktik langsung yang melibatkan keterampilan motorik.

Al Qur’an & Hadist sebagai Landasan


Bagi kami, Al Qur’an adalah cahaya, Hadist adalah penuntun jalan, dan pendidikan adalah sarana untuk menanamkan keduanya dalam jiwa anak-anak. Dengan demikian, setiap ilmu yang mereka pelajari tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga hikmah yang menuntun hati menuju Allah ﷻ.

Sirah & Kisah sarana penanaman Iman dan Penyucian jiwa


Selain itu, sirah dan kisah Islami menjadi sarana penting dalam menanamkan iman, membangun akhlak, serta menyucikan jiwa. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga mengambil hikmah dan teladan untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Sekolah Alam

Kurikulum Sekolah Alam Bangka Belitung menjadikan alam sebagai laboratorium belajar terbaik, di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung seperti observasi, eksperimen, konservasi, dan kunjungan studi. Proses belajar dirancang agar siswa berpikir ilmiah—mengamati, meneliti, menganalisis, dan menyimpulkan—serta menumbuhkan rasa takjub pada kebesaran Allah. Setiap pembelajaran selalu diakhiri dengan hikmah, sehingga ilmu tidak hanya dipahami secara logika, tetapi juga mengantarkan siswa untuk semakin mengenal dan mencintai Sang Pencipta.

Kurikulum Nasional


Selain berbasis alam, Kurikulum Diknas juga digunakan sebagai pelengkap agar anak-anak tetap mendapatkan bekal akademik sesuai standar nasional pendidikan.